Senin, 23 Maret 2020

Petaka di Awal Tahun 2020
Tahun 2020 mungkin menjadi salah tahun yang paling tidak biasa bagi kita khususnya generasi milenial maupun gen-Q yang sedari kecil sudah sangat dimanjakan oleh berbagai kemajuan yang dibangun oleh generasi sebelumnya. Segala jenis hiburan silih berganti dari waktu ke waktu, dari yang paling sederhana sampai yang sangat canggih. Dari yang bisa kita beli dengan uang sisa jajan, sampai yang hanya bisa dirasakan oleh sebagian orang saja. Kemampuan bertahan hidupnya pun bisa dipastikan sangat jauh menurun dibandingkan dengan generasi yang lahir 50-100 tahun sebelumnya, meskipun tentunya tidak semua.



Di awal tahun 2020, mata dunia hampir semua tertuju kepada dua kekuatan yang sangat bertolak belakang yaitu Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang sangat menjunjung tinggi nilai demokrasi dan kebebasan dan Republik Iran yang lebih cenderung konservatif. Dimulai ketika puncak tertinggi kekuasaan Amerika beralih dari Barrack Obama kepada Donald Trump, gesekan demi gesekan yang sebelumnya cenderung untuk dihindari seketika itu seperti menjadi sebuah gas yang sangat mudah terbakar ketika diberi sedikit percikan. Puncaknya adalah ketika, pimpinan militer Iran yaitu Jendral Soleimani dikabarkan tewas oleh serangan bom udara yang setelahnya di konfirmasi dilakukan atas perintah presiden Amerika saat ini, yang tidak lain adalah Donald Trump. Yang sebenarnya, jika kita cukup mengikuti perkembangan dunia beberapa tahun terakhir ini tidak akan merasa cukup aneh, sebelumnya pemberitaan soal Donald Trump lebih banyak berkaitan dengan perselisihannya dengan negara yang sekali lagi memiliki falsafah yang sangat bertolak belakang dengan amerika, yaitu RRT atau Republik Rakyat Tiongkok. Perselisihan antara keduanya lebih sering merujuk pada permasalahan ekonomi, dimana Trump berdalih bahwa china telah secara sengaja membuat mata uangnya menjadi begitu rendah sehingga membuat persaingan menjadi tidak sehat. Komoditas-komoditas yang sebelumnya menjadi kekuatan Amerika secara perlahan diambil alih oleh China. Sanksi demi sanksi hampir sepanjang 4 tahun kebelakang silih berganti dijatuhkan kepada mereka satu sama lain, Amerika memberi sanksi kepada China berupa peningkatan tarif biaya masuk bagi barang-barang dari China, yang tentunya sangat memberatkan China. Untuk membalas serangan Amerika, Chinapun melakukan aksi serupa dengan jalan memberi sansksi berupa tarif kepada Amerika berkaitan dengan bahan pokok seperti gandum yang dikirim Amerika.

Belum selesai dengan dua kondisi tersebut yang secara ekonomi sangat memberatkan negara-negara lainnya yang berkaitan dengan Amerika dan
China, dunia kembali dikejutkan oleh kejadian yang tidak terbayangkan sebelumnya. Yang tidak lain adalah adanya penyebaran virus baru yang ditengarai berawal dari sebuah kota di China yaitu Wuhan. Dalam kurun waktu yang sangat singkat, hampir seluruh penjuru dunia hengkonfirmasi adanya warga mereka yang ikut terjangkit oleh virus tersebut. Data kematiannya pun cukup mencengangkan dimana pada saat awal penyebarannya yaitu ketika awal februari, angka kematiannya tidak lebih dari seratus orang. Sedangkan sekarang, setelah kurang lebih dua tahun berlalu, angka kematiannya melonjak menjadi sangat tinggi yaitu menjadi belasan ribu. Negara yang sangat terpukul oleh keadaan ini diantaranya ialah italia, dengan tingkat keterjangkitan warganya yang lebih rendah dari China. Italia memiliki angka kematian yang lebih tinggi di bandingkan China. Hal ini tidak lain dikarenakan, negara italy merupakan salah satu destinasi favorit bagi para cukong dari negeri tirai bambu untuk berlibur.

Indonesia, sebagai salah satu negara yang sangat memiliki ketergantungan yang sangat tinggi kepada China juga tidak lepas dari efek domino yang ditimbulkan. Dimulai dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, yang secara otomatis menjadi beban bagi negara untuk mengimpor barang-barang dari luar yang kebutuhannya belum bisa dipenuhi didalam negeri seperti barang-barang elektronik. Selain itu nilai indeks harga saham gabungan (IHSG) juga turun ke level terendahnya selama 10 terakhir. Setali tiga uang, kondisi ekonomi yang seperti demikian ini juga sangat membuat rakyat dikalangan bawah sangat terpukul terutama yang bergerak di sektor informil. Ditengah kekhawatiran akan terjangkit virus corona yang sampai dengan saat ini masih belum diketemukan vaksinnya. Orang-orang lebih cenderung untuk berdiam diri didalam rumah daripada beraktivita diluar. Sekolah dan perkantoran secara berangsur-angsur diberhentikan. Kegiatan ekonomi otomatis berhenti secara total.

Keadaan ini diperparah dengan ketidakjelasan kapan wabah ini akan segera berakhir. Bayangkan jika kejadian ini berangsur-angsur sampai bertahun-tahun. Masihkah Umat Manusia mampu bertahan hidup di bumi ini? Mari kita simak dan semoga kita masih bisa menyimaknya. Amiin.


RichPokerQQ adalah situs poker terbaik untuk anda yang menginginkan pengalaman terbaik dalam memainkan beragam jenis permainan seru dan menantang dengan pelayanan yang ramah dan bersahabat selama 24 jam non-stop. Hanya dengan sedikitnya Rp 10.000 saja kamu sudah dapat memiliki kesempatan untuk meraih keuntungan tak terbatas. Didukung oleh staff admin berpengalaman dan segala kemudahan dalam melakukan transaksi baik deposit maupun withdrawl.

2 komentar:

  1. Mantap Gan, hidup memang harus di nikmati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita semua diberikan keselamatan oleh Tuhan ya gan, kapan-kapan kalo masih dikasih waktu mampir kesini juragan https://bit.ly/SebelumKiamat2020

      Hapus

Cobain sekarang yuk!

Tweets by RichPokerQQ
Rich Poker QQ
Follow @RichPokerQQ